Rabu, 30 November 2011

Setting DHCP Server Di RedHat 9

Setting DHCP Server Di RedHat 9

Yang pertama apa sih DHCP itu ^_^ DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.

instalasi dan konfigurasi:

Instalasi

Untuk mendapatkan software DHCP, Anda dapat mendownload dari website resminya di ISC atau dari CD Instaler Linux Redhat.

Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah instalasi dari source code.

§ Salin software yang telah didownload dalam bentuk file tar ball ke /usr/local/src

# mv dhcp-3.0.1lrc9.tar.gz /usr/local/src

§ Ekstrak file DHCP dengan mengetikkan perintah berikut:

# cd /usr/local/src/

# tar xvfz dhcp-server-3.0.1rc9.tar.gz

§ Lalu lakukan konfigurasi dengan perintah configure, sebelumnya masuk kedirektori dhcp yang sudah diekstrak.

# cd dhcp-3.0.1rc9

# ./configure

§ Kemudian kompilasi hasil konfigurasi yang telah dilakukan dengan cara:

# make

§ Instlasi paket yang telah dikompilasi dengan perintah:

# make install

* pada Redhat9, dhcpd.conf tidak diletakkan secara defaults di directory /etc , namun untungnya, ada contoh file nya dan diletakkan di /usr/share/doc/dhcp-0pl1/dhcpd.conf.sample . nah sample ini yang kemudian kita kopikan ke direktori /etc

# cp /usr/share/doc/dhcp-3.0pl1/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf

* setelah itu .. baru lakukan perubahan …

berikut adalah contoh dari konfigurasi DHCP server

# cat /etc/dhcpd.conf

ddns-update-style interim;

ignore client-updates;

#definisi subnet

subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 {

option routers 192.168.1.1;

option subnet-mask 255.255.255.0;

option domain-name “smkn2banjar.ac.id”;

option domain-name-servers 202.145.0.1,202.145.0.2,202.146.225.63

# ini buat orang lain yang ingin bergabung, jadi mereka tinggal colok kabel aja

range dynamic-bootp 192.168.1.30 192.168.1.35;

default-lease-time 21600;

max-lease-time 43200;

#kalo yang ini buat komputer-komputer yang ada di lab, jadi walaupun di pindah-pindah IP nya tetap

#1

host komp1 {

hardware ethernet 00:14:2a:04:d9:d1;

fixed-address 192.168.1.6;

}

#2

host komp2{

hardware ethernet 00:e0:4c:e0:1e:88;

fixed-address 192.168.1.5;

}

#3

host komp3{

hardware ethernet 00:0d:87:d1:07:81;

fixed-address 192.168.1.7;

}

#4

host komp4 {

hardware ethernet 00:e0:4c:43:ee:c2;

fixed-address 192.168.1.9;

}

#5

host komp5 {

hardware ethernet 00:0e:a6:5d:4a:c1;

fixed-address 192.168.1.8;

}

#6

host komp6 {

hardware ethernet 00:0a:e4:12:c7:60;

fixed-address 192.168.1.14;

}

#7

host komp7 {

hardware ethernet 00:0a:e4:03:3f:ae;

fixed-address 192.168.1.12;

}

#8

host komp8 {

hardware ethernet 00:e0:98:ab:1f:b9;

fixed-address 192.168.1.11;

}

#9

host komp9 {

hardware ethernet 00:e0:4c:d3:66:7e;

fixed-address 192.168.1.13;

}

}

#10

host komp10 {

hardware ethernet 00:c0:9f:c4:60:12;

fixed-address 192.168.1.15;

}

#11

hostkomp11 {

hardware ethernet 00:11:2f:c7:e0:b1;

fixed-address 192.168.1.10;

}

OK, setelah di konfigurasi, jalankan daemon dhcpd

# /etc/init.d/dhcpd start

Cek IP addres sudah terpakai atau belum bisa dilihat di :

tail -f /var/lib/dhcp/dhcpd.leases

Setting Mail Server Redhat 9 (postfix)

Setting Mail Server Redhat 9 (postfix)

29 August 2008 inung Leave a comment Go to comments

A. Konfigurasi file main.cf

[root@inung root]# vi /etc/postfix/main.cf
Isi data konfigurasi dalam file main.cf :
- – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – -
soft_bounce = no
queue_directory = /var/spool/postfix
command_directory = /usr/sbin
daemon_directory = /usr/libexec/postfix
mail_owner = postfix
default_privs = nobody
mydomain = inung.net
myorigin = $mydomain
inet_interfaces = all
mydestination = $myhostname, $mydomain
mynetworks_style = class
relay_domains = $mydestination
- – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – -

B. Konfigurasi file imap

[root@inung root]# vi /etc/xinetd.d/imap

Isi data konfigurasi dalam file imap :
- – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – -
# default: off
# description: The IMAP service allows remote users to access their mail using \
# an IMAP client such as Mutt, Pine, fetchmail, or Netscape \
# Communicator.
service imap
{
socket_type = stream
wait = no
user = root
server = /usr/sbin/imapd
log_on_success += HOST DURATION
log_on_failure += HOST
disable = no
}
- – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – -

C. Konfigurasi file ipop3
[root@inung root]# vi /etc/xinetd.d/ipop3

Isi data konfigurasi dalam file ipop3 :
- – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – -
# default: off
# description: The POP3 service allows remote users to access their mail \
# using an POP3 client such as Netscape Communicator, mutt, \
# or fetchmail.
service pop3
{
socket_type = stream
wait = no
user = root
server = /usr/sbin/ipop3d
log_on_success += HOST DURATION
log_on_failure += HOST
disable = no
}
- – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – - – -

[root@inung root]# service xinetd start
// perintah untuk menjalankan konfigurasi xinetd

[root@inung root]# service postfix start
// perintah untuk menjalankan konfigurasi postfix

selanjutnya harus men’shutdown service’nya sendmail.
[root@inung root]# killall sendmail
//perintah untuk shutdown service sendmail

untuk pastinya apa sendmail ud ‘off’ apa belum cek pake :
[root@inung root]# ps ax |grep sendmail

Setting Web Proxy di Microtic

Setting Web Proxy di Microtic

Beberapa hari yang lalu seorang teman meminta bantuan untuk setting warnetnya menggunakan Proxy server, yang selama ini warnetnya tanpa menggunakan Proxy server.
Asumsinya ketika client1 mengakses website A maka proses yang terjadi adalah client1 meminta/request ke web server yang mempunyai website A tersebut. Ketika client2 atau yang lain mengakses website yang sama (website A) maka proses client tersebut akan mengulang kembali proses meminta/request ke web server tersebut. Seandainya ada banyak client lain yang mengakses website yang sama (website A) maka proses yang sama akan dilakukan lagi. nah inilah yang membuat akses terasa lambat.

Disinilah peran sebuah Proxy sangat dibutuhkan untuk mempercepat akses website. Suatu halaman website yang pernah dikunjungi oleh client akan disimpan (cache) di server proxy. Ketika ada client yang meminta/request suatu website maka client tidak langsung request ke webserver. client akan mencari website yang direquest-nya ke proxy dulu, kalo ada maka proxy akan menjawab request tersebut dan memberikannya ke client, jika website yang dicari tidak ditemukan di simpanan/Cache proxy barulah proxy server request website tersebut ke webserver dituju.

Ada banyak macam proxy, untuk basis OS windows bisa menggunakan winroute,winproxy, dll. untuk basis OS linux bisa menggunakan Squid. Disini saia menngunakan basis linux mikrotik. selain handal digunakan sebagai router, mikrotik juga bisa digunakan sebagai web proxy server. settingannya dibawah ini yang saia gunakan

Spek PC : P3 800 Mhz, Mem 256, HD 30 Gb, 2 buah LAN Card (1 LAN onboard, 1 LAN tambahan)
OS : Mikrotik OS 2.29.XX
ISP : Telkom Speedy (Profesional) 1 line
Modem merk Sanex standard bawaan speedy
Client : 10 komputer

Konfigurasi Mikrotik :

#1. Setting Interface LAN card
/interface
set ether1 name=modem
set ether2 name=lan

keterangan:
ether1 diganti nama (interface) menjadi modem (koneksi dari dan ke modem)
ether2 diganti nama (interface) menjadi lan (koneksi dari dan ke jaringan LAN)
tujuannya biar mudah di ingat gak ada pengaruh ke akses-nya.

#2. Setting IP address
/ip address
add address=192.168.1.2/24 interface=modem
add address=192.168.10.1/24 interface=lan

keterangan :
ip address standart (umumnya) modem 192.168.1.1 jadi ip interface dari-ke modem antara 192.168.1.2-254 (suka-suka)

#3. Setting Gateway
/ip route
/add gateway=192.168.1.1

#4. Setting DNS
/ip dns
set primary-dns=202.134.1.10
set secondary-dns=203.130.196.155
set allow-remote-requests=yes

Keterangan :
DNS digunakan untuk menerjemahkan alamat IP ke domain (****.com, ****.net, dll) atau sebaliknya, ada beberapa DNS untuk speedy pilih yang latency-nya kecil dengan nge-ping agar akses ke dns-nya agak cepat dikit.

#5. Setting NAT
/ip firewall nat
add chain=srcnat action=masquerade out-interface=modem src-address=(alamat masing-masing client)

keterangan :
Network Address Translation (NAT) fasilitas router untuk meneruskan paket dari ip asal dan atau ke ip tujuan dan merupakan standart internet yang mengizinkan komputer host dapat berkomunikasi dengan jaringan luar menggunakan ip address public.

#6. Setting web Proxy (transparent)
/ip web-proxy
set enabled=yes
set hostname=proxywarnetku
set transparent-proxy=yes
set cache-administrator=admin@warnetmu

Keterangan :
settingan web proxy yang lain menggunakan default bawaan mikrotik.
hostname=hostname dns atau ip address web proxy
cache-administrator=email admin yang bisa dihubungi ketika proxy error, yang akan ditampilkan pada browser client ketika proxy error.

#7. Setting redirect ke proxy
/ip firewall nat
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-port=3128

keterangan :
Redirect digunakan untuk membelokkan/memaksa koneksi port 80 (www/web) dari client ke port 3128 default-nya web proxy mikrotik, jadi semua request client yang menggunakan port 80 (www/web) akan di belokkan ke web proxy mikrotik.

#8. Memonitor web proxy
/ip web-proxy
monitor interval=1

keterangan :
memonitor penggunaan web proxy mikrotik dengan interval waktu 1 detik

Kegiatan

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls